Minggu, 23 Desember 2012 , 08:43:00 WIB
Laporan: Ruslan Tambak
RMOL. Rieke Diah Pitaloka bisa disebut duplikat Jokowi. Setelah seragam kotak-kotak, Rieke kini mengandalkan kartu seperti yang dilakukan Jokowi di Pilgub DKI untuk memperoleh simpati masyarakat Jabar. Bedanya, kalau Jokowi memakai kartu sehat dan kartu pintar, kartu ala Rieke adalah kartu "Binangkit" atau kartu bangkit.
Di sela-sela acara Pementasan Wayang Golek berjudul "Main Dadu" di Keputren Putridalem Jatitujuh, Majalengka, tadi malam, Rieke yang berpasangan dengan Teten Masduki di Pilgub Jabar mengatakan masyarakat Jabar membutuhkan kartu Binangkit agar tidak ada lagi anak putus sekolah dan tidak ada lagi warga yang tidak mampu mengakses kesehatan.
"Berilah saya kesempatan, akan kami buktikan masyarakat Jabar bisa bangkit," harap Rieke.
Dia menuturkan di Jawa Barat saat ini ada sekitar 5 juta warga yang tidak mampu dengan berpenghasilan di bawah upah minimum provinsi. Namun demikian, di data resmi pemerintah tercatat sekitar 15 juta. Untuk bisa mengakomodir angka tersebut, Rieke punya cara agar program kartu Bangkit tetap bisa dijalankan.
"Duitnya dari mana? APBD dan APBN, kalau kurang ya kerjasama dengan swasta," katanya.
Dari kartu tersebut, kata Rieke dianggarkan satu orang Rp 7000 perbulannya. Untuk tahap pertama, pihaknya akan merealisasikan kartu untuk 10 juta penduduk tidak mampu, yakni sekitar Rp 24 Miliar untuk setahun.
"Dengan kartu ini, apa mungkin anak nelayan, TKI, buruh, pedagang kaki lima, dia pintar, dia lulus, apakah sekarang mungkin tanpa uang bisa sekolah di universitas," tanya Rieke.
Dalam kesempatan yang sama, Teten mengatakan bahwa 70 persen warga Jawa Barat adalah lulusan SMP. Tentu sangat ironis karena Jawa Barat dekat dengan pusat kekuasaan, yakni DKI Jakarta. [dem]
sumber :http://nusantara.rmol.co/read/2012/1...mpanye-Jokowi-
Laporan: Ruslan Tambak
RMOL. Rieke Diah Pitaloka bisa disebut duplikat Jokowi. Setelah seragam kotak-kotak, Rieke kini mengandalkan kartu seperti yang dilakukan Jokowi di Pilgub DKI untuk memperoleh simpati masyarakat Jabar. Bedanya, kalau Jokowi memakai kartu sehat dan kartu pintar, kartu ala Rieke adalah kartu "Binangkit" atau kartu bangkit.
Di sela-sela acara Pementasan Wayang Golek berjudul "Main Dadu" di Keputren Putridalem Jatitujuh, Majalengka, tadi malam, Rieke yang berpasangan dengan Teten Masduki di Pilgub Jabar mengatakan masyarakat Jabar membutuhkan kartu Binangkit agar tidak ada lagi anak putus sekolah dan tidak ada lagi warga yang tidak mampu mengakses kesehatan.
"Berilah saya kesempatan, akan kami buktikan masyarakat Jabar bisa bangkit," harap Rieke.
Dia menuturkan di Jawa Barat saat ini ada sekitar 5 juta warga yang tidak mampu dengan berpenghasilan di bawah upah minimum provinsi. Namun demikian, di data resmi pemerintah tercatat sekitar 15 juta. Untuk bisa mengakomodir angka tersebut, Rieke punya cara agar program kartu Bangkit tetap bisa dijalankan.
"Duitnya dari mana? APBD dan APBN, kalau kurang ya kerjasama dengan swasta," katanya.
Dari kartu tersebut, kata Rieke dianggarkan satu orang Rp 7000 perbulannya. Untuk tahap pertama, pihaknya akan merealisasikan kartu untuk 10 juta penduduk tidak mampu, yakni sekitar Rp 24 Miliar untuk setahun.
"Dengan kartu ini, apa mungkin anak nelayan, TKI, buruh, pedagang kaki lima, dia pintar, dia lulus, apakah sekarang mungkin tanpa uang bisa sekolah di universitas," tanya Rieke.
Dalam kesempatan yang sama, Teten mengatakan bahwa 70 persen warga Jawa Barat adalah lulusan SMP. Tentu sangat ironis karena Jawa Barat dekat dengan pusat kekuasaan, yakni DKI Jakarta. [dem]
sumber :http://nusantara.rmol.co/read/2012/1...mpanye-Jokowi-
Quote:Original Posted By nusapulsa âº
Minggu, 23 Desember 2012 , 08:43:00 WIB
Laporan: Ruslan Tambak
RMOL. Rieke Diah Pitaloka bisa disebut duplikat Jokowi. Setelah seragam kotak-kotak, Rieke kini mengandalkan kartu seperti yang dilakukan Jokowi di Pilgub DKI untuk memperoleh simpati masyarakat Jabar. Bedanya, kalau Jokowi memakai kartu sehat dan kartu pintar, kartu ala Rieke adalah kartu "Binangkit" atau kartu bangkit.
Di sela-sela acara Pementasan Wayang Golek berjudul "Main Dadu" di Keputren Putridalem Jatitujuh, Majalengka, tadi malam, Rieke yang berpasangan dengan Teten Masduki di Pilgub Jabar mengatakan masyarakat Jabar membutuhkan kartu Binangkit agar tidak ada lagi anak putus sekolah dan tidak ada lagi warga yang tidak mampu mengakses kesehatan.
"Berilah saya kesempatan, akan kami buktikan masyarakat Jabar bisa bangkit," harap Rieke.
Dia menuturkan di Jawa Barat saat ini ada sekitar 5 juta warga yang tidak mampu dengan berpenghasilan di bawah upah minimum provinsi. Namun demikian, di data resmi pemerintah tercatat sekitar 15 juta. Untuk bisa mengakomodir angka tersebut, Rieke punya cara agar program kartu Bangkit tetap bisa dijalankan.
"Duitnya dari mana? APBD dan APBN, kalau kurang ya kerjasama dengan swasta," katanya.
Dari kartu tersebut, kata Rieke dianggarkan satu orang Rp 7000 perbulannya. Untuk tahap pertama, pihaknya akan merealisasikan kartu untuk 10 juta penduduk tidak mampu, yakni sekitar Rp 24 Miliar untuk setahun.
"Dengan kartu ini, apa mungkin anak nelayan, TKI, buruh, pedagang kaki lima, dia pintar, dia lulus, apakah sekarang mungkin tanpa uang bisa sekolah di universitas," tanya Rieke.
Dalam kesempatan yang sama, Teten mengatakan bahwa 70 persen warga Jawa Barat adalah lulusan SMP. Tentu sangat ironis karena Jawa Barat dekat dengan pusat kekuasaan, yakni DKI Jakarta. [dem]
sumber : http://nusantara.rmol.co/read/2012/1...mpanye-Jokowi-
mending jadi diri lo sendiri neng... kagak usah niru2 orang laen.
trus? mie apa coba? goreng godok mie ayam?
lha satu partai , apanya yg niru?
lha satu partai , apanya yg niru?
serupa tapi tak sama
program model kartu jakarta sehat ama jakarta pintar bisa ya di jadiin program gubernur non DKI?
yg mungkin bisa adalah bupati / walikota....
yg mungkin bisa adalah bupati / walikota....
jabar bakal hancur kalo si boneng yg jadi
berkaca pada kesuksesan orang itu boleh, lebih baik lagi kalo menurut ane pake cara anda sendiri dan lakukan dengan sebaik mungkin. oneng oneng
meniru program yang baik untuk kesejahteraan rakyat banyak apakah salah..dari pada membuat program yang baru hanya buat menigis kantong pemimpinnya
katanya kemarin waktu mas jokowi datang sudah janji berhenti pakai kemeja kotak kotak
cagub munafik
cagub munafik
semoga bisa sukses ya programnya...
pendidikan emang harus di utamakan...
tapi klo swasta udah ikut,,,,takutnya malah ada sesuatu yg harus didapat pula
pendidikan emang harus di utamakan...
tapi klo swasta udah ikut,,,,takutnya malah ada sesuatu yg harus didapat pula
Bagus oneng. Gak apa-apa, niru jokowi. Yang penting, bisa memberikan perubahan ke arah yang lebih baik buat jawa barat.
Cuman satu pesan saja, kalau sudah terpilih, nanti jangan pasang baliho gedhe-gedhe cuman diisi tulisan makan pakai tangan kanan, yuk makan ikan, yuk tanam belimbing, yuk waspada kebakaran pakai foto kamu. Nah, itu jangan dilakuin ya. Gak perlu buang-buang anggaran buat kebijakan sepele macam itu
Cuman satu pesan saja, kalau sudah terpilih, nanti jangan pasang baliho gedhe-gedhe cuman diisi tulisan makan pakai tangan kanan, yuk makan ikan, yuk tanam belimbing, yuk waspada kebakaran pakai foto kamu. Nah, itu jangan dilakuin ya. Gak perlu buang-buang anggaran buat kebijakan sepele macam itu
klo tuh baek knp tdak di tiru
emk ad larangan ap?
emk ad larangan ap?
apa salah meniru yg baik dan meninggalkan yg buruk??
Bukannya qta diajarkan spt itu sama orgtua kita yaa??
Bukannya qta diajarkan spt itu sama orgtua kita yaa??
hm..... ijin nyimak dulu dah.... baru koment.....
yang penting di awasi penggunaanya...
yang penting di awasi penggunaanya...
semoga aja bermanfaat dan dijalankan kl emang menang
tp gw sih gk suka sama jiplak menjiplak gaya org lain
hati2 loh neng bisa jadi bumerang
tp gw sih gk suka sama jiplak menjiplak gaya org lain
hati2 loh neng bisa jadi bumerang
yaaa elah.....mbak oneng jadi plagiator,,,,apa gag ada ide lain sih__jgan2 pas memerintah ntar juga niru2 bang jack lagi....
Quote:Original Posted By GoMuh âº
Bagus oneng. Gak apa-apa, niru jokowi. Yang penting, bisa memberikan perubahan ke arah yang lebih baik buat jawa barat.
Cuman satu pesan saja, kalau sudah terpilih, nanti jangan pasang baliho gedhe-gedhe cuman diisi tulisan makan pakai tangan kanan, yuk makan ikan, yuk tanam belimbing, yuk waspada kebakaran pakai foto kamu. Nah, itu jangan dilakuin ya. Gak perlu buang-buang anggaran buat kebijakan sepele macam itu
Komen ente mengingatkan pada seseorang yang fotonya banyak di depok
Siapa ya? :
udah ketauan ...
mau niru pakde dari penampilan dan gaya ngunjungin rumah2 warga..
suram
mau niru pakde dari penampilan dan gaya ngunjungin rumah2 warga..
suram
Tidak ada komentar:
Posting Komentar